Selasa, 04 Oktober 2016

Hubungan Dan Masalah Penduduk Serta Perkembangan Kebudayaan


HUBUNGAN DAN MASALAH PENDUDUK SERTA PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN
Ada banyak hal yang dapat dijadikan indikator dalam permasalahan kependudukan di Indonesia yang semakin kompleks dari waktu ke waktu. Beberapa diantaranya adalah jumlah dan komposisi penduduk, persebaran penduduk, tingkat kesejahteraan penduduk, ketenagakerjaan dan produktivitas.
A.                Jumlah dan Komposisi Penduduk
Jumlah penduduk di Indonesia terus mengalami peningkatan. Suatu ciri khas negara-negara berkembang ialah memperlihatkan fertilitas yang lebih tinggi dari yang terdapat pada masyarakat-masyarakat kota industri.[1] Sebagaimana negara-negara yang sedang berkembang lainnya, salah satu dari masalah-masalah besar yang harus ditangani oleh Indonesia ialah menangani pertumbuhan penduduknya yang menggelisahkan.[2] Secara nasional, tingkat pertumbuhan penduduk ini terutama ditentukan oleh komponen fertilitas dan mortalitas yang menghasilkan pertumbuhan penduduk alami. Komponen migrasi masuk dan migrasi keluar internasional belum berpengaruh secara signifikan. Saat ini jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49 persen per tahun.[3]
Komposisi penduduk yang juga menjadi indikator masalah kependudukan dapat diartikan sebagai kumpulan dari penduduk yang berjenis kelamin lalki-laki dan perempuan yang menghuni dalam setiap kelompok umur.[4] Komposisi penduduk biasanya digambarkan secara grafik, maka akan didapat gambaran komposisi penduduk dalam bentuk piramida atau yang sering disebut dengan piramida penduduk. Dibagian bawah, menunjukan gambaran penduduk dengan usia muda, sementara pada puncak piramida merupakan gambaran penduduk yang berusia tua.
Susunan  penduduk  menurut  umur  biasanya dikelompokkan dengan jarak masing-masing 4 tahun. Piramida penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu[5]:
a. Piramida Penduduk Muda (Expansive).
Bentuk  piramida  penduduk  muda  bagian  atasnya  besar,  maka  ke puncak   makin   sempit,   sehingga   berbentuk   limas.   Hal   ini menggambarkan  bahwa  penduduk  dalam  keadaan  tumbuh,  jumlah kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian  (jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari usia dewasa);
b. Piramida Penduduk Tetap (Stationer).
Bentuk  piramida  ini  di  bagian  atas  dan  bawahnya  hampir  sama, sehingga berbentuk seperti granat. Hal ini menggambarkan bahwa angka kelahiran seimbang dengan angka kematian. Jumlah penduduk usia muda hampir sama dengan usia dewasa;

c. Piramida Penduduk Tua (Constrictive)
Bentuk piramida ini di bagian bawah kecil dan di bagian atas besar, sehingga  berbentuk  seperti  batu  nisan.  Hal  itu  menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat dari angka kematian, sehingga jumlah penduduk usia muda lebih sedikit dibandingkan dengan usia dewasa. Jumlah penduduk mengalami penurunan.
Dari piramida tersebut dapat diartikan bahwa negara yanag kesehatannya terpelihara dengan baik, angka kematiannya bayi tidak terlalu tinggi. Namun yang terjadi adalah angka kematian pada saat usia tua sangat tinggi karena memang sudah waktunya. Maka dari itu, ketika kita cermati bahwa bentuk piramida untuk negara yang tingkat kesehatannya baik digambarkan dengan bentuk piramida yang agak sedikit rata. Berbeda dengan negara yang tingkat pemeliharaan kesehatannya kurang baik. Angka kematian bayinya akan cenderung lebih tinggi sehingga menyebabkan jumlah orang yang berusia tua akan lebih sedikit jumlahnya.[6] Negara yang memilki kondisi semacam ini biasanya adalah negara miskin yang jumlah penduduk tuanya lebih banyak dari penduduk muda, maka bentuk piramida yang menggambarkan kondisi semacam ini berbentuk semakin keatas, semakin meruncing.
B.                  
                       Persebaran Penduduk
Konsentrasi atau pemusatan penduduk menurut pulau di Indonesia selama beberapa tahun cenderung mempunyai pola yang sama, yaitu dengan urutan Jawa, Sumatra, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, serta Maluku dan Papua. Terkadang terjadi pergeseran urutan khususnya untuk Bali dan Nusa Tenggara dengan Kalimantan, meskipun secara absolut jumlah penduduknya hampir tidak berbeda.[7] Distribusi penduduk Indonesia:
Pulau
Persentase
Pulau Jawa
57,49%
Pulau Sumatra
21,31%
Pulau Sulawesi
7,31%
Pulau Kalimantan
5,80%
Bali dan Nusa Tenggara
5,50%
Papua dan Maluku
2,60%

1.                Pengertian Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi.

2.                Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Penduduk dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada kebudayaan apabila tidak ada penduduk.

3.                 Permasalahan yang terjadi pada penduduk :

a.          Jumlah pertumbuhan penduduk
        
         Jumlah pertumbuhan penduduk dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
i.    Pertumbuhan Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian.
ii.    Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar. 
iii.  Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi.

b.        Tingkat kelahiran (fertilitas)
Tingkat kelahiran ( fertilitas ) adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat kelahiran bayi pada suatu periode tertentu.

c.         Tingkat kematian (mortalitas)
         
       Tingkat kematian ( mortalitas ) merupakan pengurangan jumlah penduduk pada periode tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian.
  Hubungan antara masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan terjadi karena suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan dan masyarakat, akan membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
 Masalah penduduk muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah penduduk yaitu seperti proses sosial dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masalah penduduk itu sendiri akan menyebabkan pro dan kontra pada perkembangan kebudayaan .


sumber :
http://marduta.com/rangkuman-materi-ips-kelas-8/permasalahan-kependudukan-di-indonesia-bagian-pertama
http://markusnugroho.wordpress.com/2009/12/21/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/
http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mesin Computer Numerical Control

Mesin Computer Numerical Control A.      Pengertian.             Computer Numerical Control , disingkat  CNC , (berarti ...