HUBUNGAN DAN MASALAH PENDUDUK SERTA
PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN
Ada banyak hal yang
dapat dijadikan indikator dalam permasalahan kependudukan di Indonesia yang
semakin kompleks dari waktu ke waktu. Beberapa diantaranya adalah jumlah dan komposisi penduduk, persebaran penduduk, tingkat
kesejahteraan penduduk, ketenagakerjaan dan produktivitas.
A.
Jumlah
dan Komposisi Penduduk
Jumlah penduduk di
Indonesia terus mengalami peningkatan. Suatu ciri khas
negara-negara berkembang ialah memperlihatkan fertilitas yang lebih tinggi dari
yang terdapat pada masyarakat-masyarakat kota industri.[1] Sebagaimana negara-negara
yang sedang berkembang lainnya, salah satu dari masalah-masalah besar yang
harus ditangani oleh Indonesia ialah menangani pertumbuhan penduduknya yang
menggelisahkan.[2]
Secara nasional, tingkat pertumbuhan penduduk ini terutama ditentukan oleh
komponen fertilitas dan mortalitas yang menghasilkan pertumbuhan penduduk
alami. Komponen migrasi masuk dan migrasi keluar internasional belum
berpengaruh secara signifikan. Saat ini jumlah penduduk
Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut
China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Menurut publikasi
BPS pada bulan Agustus 2010,
jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak
237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki
dan 118.048.783 perempuan.
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49 persen per tahun.[3]
Komposisi
penduduk yang juga menjadi indikator masalah kependudukan dapat diartikan
sebagai kumpulan dari penduduk yang berjenis kelamin lalki-laki dan perempuan
yang menghuni dalam setiap kelompok umur.[4]
Komposisi penduduk biasanya digambarkan secara grafik, maka akan didapat
gambaran komposisi penduduk dalam bentuk piramida atau yang sering disebut
dengan piramida penduduk. Dibagian bawah, menunjukan gambaran penduduk dengan
usia muda, sementara pada puncak piramida merupakan gambaran penduduk yang
berusia tua.
Susunan penduduk
menurut umur biasanya dikelompokkan dengan jarak
masing-masing 4 tahun. Piramida penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam
yaitu[5]:
a.
Piramida Penduduk Muda (Expansive).
Bentuk piramida
penduduk muda bagian
atasnya besar, maka
ke puncak makin sempit,
sehingga berbentuk limas.
Hal ini menggambarkan bahwa
penduduk dalam keadaan
tumbuh, jumlah kelahiran lebih
besar daripada jumlah kematian (jumlah
penduduk usia muda lebih banyak dari usia dewasa);
b.
Piramida Penduduk Tetap (Stationer).
Bentuk piramida
ini di bagian
atas dan bawahnya
hampir sama, sehingga berbentuk
seperti granat. Hal ini menggambarkan bahwa angka kelahiran seimbang dengan
angka kematian. Jumlah penduduk usia muda hampir sama dengan usia dewasa;
c.
Piramida Penduduk Tua (Constrictive)
Bentuk
piramida ini di bagian bawah kecil dan di bagian atas besar, sehingga berbentuk
seperti batu nisan.
Hal itu menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih
pesat dari angka kematian, sehingga jumlah penduduk usia muda lebih sedikit
dibandingkan dengan usia dewasa. Jumlah penduduk mengalami penurunan.
Dari piramida tersebut dapat diartikan
bahwa negara yanag kesehatannya terpelihara dengan baik, angka kematiannya bayi
tidak terlalu tinggi. Namun yang terjadi adalah angka kematian pada saat usia
tua sangat tinggi karena memang sudah waktunya. Maka dari itu, ketika kita
cermati bahwa bentuk piramida untuk negara yang tingkat kesehatannya baik
digambarkan dengan bentuk piramida yang agak sedikit rata. Berbeda dengan
negara yang tingkat pemeliharaan kesehatannya kurang baik. Angka kematian
bayinya akan cenderung lebih tinggi sehingga menyebabkan jumlah orang yang
berusia tua akan lebih sedikit jumlahnya.[6]
Negara yang memilki kondisi semacam ini biasanya adalah negara miskin yang
jumlah penduduk tuanya lebih banyak dari penduduk muda, maka bentuk piramida
yang menggambarkan kondisi semacam ini berbentuk semakin keatas, semakin
meruncing.
B.
Persebaran Penduduk
Persebaran Penduduk
Konsentrasi atau
pemusatan penduduk menurut pulau di Indonesia selama beberapa tahun cenderung
mempunyai pola yang sama, yaitu dengan urutan Jawa, Sumatra, Sulawesi, Bali dan
Nusa Tenggara, Kalimantan, serta Maluku dan Papua. Terkadang terjadi pergeseran
urutan khususnya untuk Bali dan Nusa Tenggara dengan Kalimantan, meskipun
secara absolut jumlah penduduknya hampir tidak berbeda.[7] Distribusi
penduduk Indonesia:
Pulau
|
Persentase
|
Pulau Jawa
|
57,49%
|
Pulau Sumatra
|
21,31%
|
Pulau Sulawesi
|
7,31%
|
Pulau Kalimantan
|
5,80%
|
Bali dan Nusa Tenggara
|
5,50%
|
Papua dan Maluku
|
2,60%
|
1. Pengertian Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang
berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan
atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap.
Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas,
mortalitas dan migrasi.
2. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni,
dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Penduduk
dan kebudayaan adalah
aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya mempunyai keterkaitan
yang sangat erat. Tidak akan pernah ada kebudayaan apabila tidak ada penduduk.
3. Permasalahan yang terjadi pada penduduk :
a. Jumlah pertumbuhan penduduk
Jumlah
pertumbuhan penduduk dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
i. Pertumbuhan
Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih
kelahiran dan kematian.
ii. Pertumbuhan
Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih
migrasi masuk dan migrasi keluar.
iii. Pertumbuhan Penduduk
Total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor kelahiran,
kematian, dan migrasi.
b. Tingkat kelahiran (fertilitas)
Tingkat
kelahiran ( fertilitas ) adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat
kelahiran bayi pada suatu periode tertentu.
c. Tingkat kematian (mortalitas)
Tingkat
kematian ( mortalitas ) merupakan pengurangan jumlah penduduk pada periode
tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian.
Hubungan
antara masalah penduduk dengan perkembangan kebudayaan terjadi karena suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan dan masyarakat, akan membahayakan
kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada
dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok
atau masyarakat.
Masalah
penduduk muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah penduduk
yaitu seperti proses sosial dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masalah penduduk
itu sendiri akan menyebabkan pro dan kontra pada perkembangan kebudayaan .
sumber :
http://marduta.com/rangkuman-materi-ips-kelas-8/permasalahan-kependudukan-di-indonesia-bagian-pertama
http://markusnugroho.wordpress.com/2009/12/21/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar